Setelah beberapa tahun yang lalu digiatkan dengan pembangunan vihara dengan program pengumpulan gula merah dan kerja bakti, kini umat Buddha di Wonoharjo mulai digiatkan kembali dengan persiapan menyambut Waisak di tahun 2017. Seperti tradisi sebelumnya, umat Buddha di Vihara Vanna Sukha Bhumi kembali melakukan kerja bakti yang difokuskan pada pelebaran halaman vihara dengan cara gotong royong.
Penggalian tanah ini bisa berlangsung setelah mendapat izin dari pemilik tanah. Anumodana atas kebaikan ini. Setidaknya ada tiga kelompok umat Buddha yang melakukan gotong royong, yaitu kelompok umat dari Beji, Kali Bima, Ketanggung, Dlawer, Lemungsur, dan Sepla. Masing-masing kelompok mendapatkan kesempatan berbuat baik sehari dan dilanjutkan dengan kelompok yang lain. Demikian seterusnya hingga halaman yang baru selesai dikerjakan.
Gotong royong merupakan salah satu karakter umat Buddha di Wonoharjo dalam menyelesaikan berbagai pekerjaan. Umat secara bersama-sama, bahu membahu bekerja bakti menggali tanah yang berada di samping halaman agar posisinya sama rata dengan halaman vihara. Pekerjaan dilakukan secara sukarela dengan semangat kedermawanan. Gotong royong telah membuat pekerjaan menjadi lebih mudah dikerjakan, lebih cepat dikerjakan, dan tentu saja mempererat jalinan komunikasi dan interaksi umat
Kesadaran umat untuk berdana menjadi kunci suksesnya pelaksanaan gotong royong di kalangan umat Buddha di Wonoharjo. Umat rela meluangkan waktu dan tenaga demi melakukan kebaikan ini. Menunjukan rasa cinta dan bakti pada agama dengan tindakan yang nyata. Sebuah realita yang akan menjadi cerita nyata perkembangan agama Buddha di Wonoharjo.
Pada akhirnya siapapun yang turut berpartisipasi dalam kebaikan ini akan mendapatkan berkah kebahagiaan. Siapa yang menanam benih, dia pula yang memetik buahnya; penanam kebaikan akan memetik buah kebahagiaan.
.JPG)